Rabu, 01 Juni 2016

Jumat, 29 April 2016

TUGAS RANGKUMAN BAB 11


Perencanaan dan Pengendalian Manajerial


Perencanaan Dan Pengendalian Manajerial Dalam Pemodelan Bisnis
Survey terbaru menemukan bahwa akuntan manajemen menghabiskan lebih banyak waktu dalam masalah perencanaan strategis dibandingkan dengan masa sebelumnya. Penentuan model usaha merupakan gambaran besar, dan terdiri dari formulasi, pelaksanaan dan evaluasi rencana bisnis jangka panjang suatu perusahaan. Hal ini mencakup empat dimensi utama, yaitu :
a.    Mengidentifikasi faktor-faktor utama yang relevan terhadap kemajuan perusahaan di masa depan.
b.   Merumuskan teknik yang memadai untuk meramalkan perkembangan masa depan dan menganalsis kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri atau memanfaatkan perkembangan tersebut.
c.    Mengembangkan sumber-sumber data untuk mendukung pilihan-pilihan strategis. 
d.   Mentranslasikan pilihan-pilihan tertentu menjadi serangkaian tindakan yang spesifikasi.

Perencanaan Penganggaran Modal
Keputusan untuk melakukan investasi luar negeri merupakan elemen yang sangat penting dalam strategi global sebuah perusahaan mutinasional. Investasi asing langsung umumnya melibatkan sejumlah besar modal dan prospek yang tidak pasti. Risiko investasi diikuti oleh lingkungan yang asing, rumit, dan senantiasa berubah. Perencanaan formal merupakan suatu keharusan dan umumnya dilakukan dalam suatu kerangka penganggaran modal yang membandingkan manfaat dan biaya investasi yang diusulkan. Dalam lingkungan internasional, perencanaan investasi tidak sesederhana itu. Perbedaan dalam hukum pajak, sistem akuntansi, laju inflasi, risiko nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasi pasar, pembatasan dalam pengalihan laba ditahan dan perbedaan dalam bahasa dan budaya
menambahunsurunsur kerumitan yang jarang ditemui dalam lingkungan domestik. Kesulitan untuk melakukan kuantifikasi atas data-data tersebut membuat masalah yang ada bertambah buruk

PERSPEKTIF IMBALAN KEUANGAN
Seorang manajer harus menentukan imbalan yang relevan untuk menilai sebuah peluang investasi luar negeri. Namun, imbalan yang relevan adalah sebuah masalah perspektif. Baik perspektif luar negeri maupun perspektif perusahaan induk.Hasil dari kedua perspektif tersebut bisa berbeda secara signifikan yang berhubungan dengan:
1. Pembatasan Pemerintah dalam repatriasi pendapatan dan modal.
2. Biaya izin, royalty dan pembayaran lainnya yang memberikan pendapatan
bagi induk bukan biaya tambahan.
3. Nilai inflasi nasional yang berbeda
4. Perubahan nilai mata uang luar negeri
5. Perpajakan yang berbeda.
Orang lain dapat berpendapat bahwa risiko dan akibat dari investasi luar negeri yang harus dinilai dari sudut pandang pemegang saham perusahaan induk domestic. Akan tetapi, bisa juga dikatakan bahwa metode seperti ini sudah tidak tepat lagi. Pertama, investor dalam perusahaan induk berasal dari komunitas seluruh dunia. Objektif investasi harus mencerminkan ketertarikan dari semua pemegang saham, tidak hanya untuk kawasan domestik. Kedua, pengamatan juga mengatakan bahwa banyak perusahaan multinasional berpandangan tentang investasi jangka panjang. Dana yang dihasilkan di luar negeri cenderung diinvestasikan kembali di luar negeri daripada dikembalikan ke perusahaan induk.Dalam situasi ini, mungkin akan lebih baik untuk mengevaluasi hasil dari pandangan Negara asal. Sebuah solusi yang menarik adalah untuk mengakui bahwa manajer keuangan harus mencapai berbagai target, merespons investor dan organisasi non-investor dan lingkungannya. Pemerintah Negara setempat adalah seperti kelompok organisasi investasi luar negeri. Kompatibilitas antara target dari investor multinasional dan pemerintah setempat bisa diukur dengan dua kalkulasi hasil keuangan:
1. Dari perspektif Negara setempat.
2. Pandangan dari perusahaan induk.
Perspektif dari perusahaan induk berasumsi bahwa investasi luar negeri bisa dari Negara setempat. Mengevaluasi sebuah peluang penanaman modal dari sebuah perspektif lokal juga memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan induk. Jika investasi luar negeri tidak menjanjikan risiko imbalan yang lebih tinggi daripada hasil pesaing lokal, pemegang saham perusahaan induk lebih baik tidak berinvestasi secara langsung dalam perusahaan lokal.

Pengukuran Hasil Terduga
Pengukuran hasil terduga berhubungan pada arus kas dari sebuah investasi luar negeri. Metode untuk memperkirakan arus kas yang akan diproyeksikan juga berhubungan dengan fasilitas dari Rusia, sama dengan semua yang mereka gunakan untuk perusahaan domestik. Adapun pengertian dari penerimaan terduga itu adalah berdasarkan proyeksi penjualan dan pengalaman terantisipasi. Biaya usaha (dimasukkan ke dalam ekuivalen kas mereka) dan pajak lokal serupa dengan ramalan. Kompleksitas tambahan harus diperhitungkan, dengan meliputi :
1. Arus kas proyek verses arus kas perusahaan induk
2. Arus kas perusahaan induk meningkat keuangan
3. Tunjangan keuangan
4. Risiko politis

Biaya Modal Multinasional
Jika investasi luar negeri dievaluasi dengan menggunakan model arus kas terdiskonto, maka tingkat diskonto yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal secara khusus menggunakan biaya modal perusahaan sebagai tingkat diskontonya, dengan demikian suatu proyek harus menghasilkan pengembalian yang setidaknya sama dengan biaya modal perusahaan agar dapat diterima. Tingkat patokan (hurdle rate) ini berkaitan dengan proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan perusahaan sebagai berikut ini :
Ka = ke (E/S) + ki (1 – t) (D/S)
Dimana : 
Ka : beban rata-rata (setelah pajak) biaya modal
Ke : biaya ekuitas
Ki : biaya utang sebelum pajak
E :  nilai ekuitas perusahaan
D :  nilai utang perusahaan
S :  nilai struktur modal perusahaan (E + D)
T :  nilai pajak marginal
Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan multinasional. Biaya modal ekuitas dapat dihitung dengan beberapa cara. Satu metode yang populer menggabungkan ekspektasi pengembalian dividen dengan ekspektasi tingkat pertumbuhan dividen. Dengan mengasumsikan :
DVi = ekspektasi dividen per lembar saham pada akhir periode.
P0 = harga pasar kini saham pada awal periode
g = ekspektasi tingkat pertumbuhan dalam dividen, biaya ekuitas,
Ke dihitung sebagai berikut Ke = DVi/Po + g.

Sistem Informasi Manajemen/Manajerial
Isu yang Berkaitan dengan Sistem Jarak merupakan kerumitan yang jelas terlihat. Disebabkan oleh keadaan geografis, komunikasi informasi secara formal umumnya menggantikan kontak pribadi antar manajer operasi lokal dengan manajemen kantor pusat. Tiga strategi teknologi informasi global, yang masing-masing berhubungan dengan jenis organisasi multinasional tertentu. Keberhasilan yang dicapai tergantung pada kesesuaian rancangan system dengan strategi perusahaan :
a) penyebaran rendah dengan sentralisasi yang tinggi. Digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas dan system informasi domestik mendominasi kebutuhan.
b) penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah. Anak perusahaan lokal diberi kendali yang signifikan atas pengembangan strategi teknologi infomasi dan system terkait mereka sendiri.
c) Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang tinggi. Disini strategi teknologi informasi global lokal dijalankan oleh perusahaan global dengan aliansi strategi di seluruh dunia. Sistem informasi dirancang untuk mencerminkan kebutuhan perusahaan yang disesuaikan dengan keadaan lokal.

MANAJEMEN INFORMASI DAN HIPERINFLASI
Dalam lingkungan dengan inflasi tinggi, laporan keuangan disiapkan dalam penyesuaiannya dengan FAS No. 52 yang cenderung membalikkan kenyataan dengan :
· Menentukan atau mengecilkan pendapatan dan pembiayaan
· Penerjemahan laporan untung dan rugi yang sulit untuk diinterpretasikan
· Membelokkan performa perbandingan dari waktu ke waktu.




Masalah Pengendalian Keuangan
Sebuah pernyataan tentang strategi dan sistem informasi yang telah diputuskan, pergantian perhatian pada area yang sama petingnya dalam pengendalian keuangan dan evaluasi kinerja Pertimbangan ini sangat penting karena mereka membuat para manajer untuk :
1. Melaksakan strategi keuangan global MNE
2. Mengevaluasi tingkatan dimana strategi yang dipilih berperan dalam meraih target perusaaan
3. Memotivasi manajemen dan pegawai untuk meraih target finansial perusahaan seefektif dan seefisien mungkin.

Penetapan Biaya Strategis
Dalam mengendalikan biaya pada tahapan produksi, banyak perusahaan diseluruh dunia menggunakan standar sistem pembiayaan yang pada dasarnya memperkirakan seberapa besar biaya produksi dari sebuah produk sebagai dasar harga penjualan yang masuk akal. Perbedaan hasilantara biaya standar dan sebebarnya diuji sebagai sebuah dasar untuk bahan penilaian dalam proses produksi atau pendapatan. Proses ini bisa disimpulkan sebagai sebuah model dasar harga. Biaya yang diperbolehkan adalah berdasarkan pada penjumlahan target margin keuntungan yang mencerminkan rencana strategis perusahaan dan proyeksi keuangan dari target harga jual yang diyakini akan diterima oleh pasar. 
Adapun pasar dengan sistem ini, dikenal dengan pembiayaan kaizen, secara signifikan mengurangi kepercayaan terhadap sistem pembiayaan standar tradisional. Sistem pembiayaan standar mencoba untuk memperkecil perbedaan antara biaya anggaran dan biaya sebenarnya. Sedangkan pembiayaan kaizen menekankan untuk melakukan apa yang penting untuk meraih tingkat performa yang diharapkan dalam kondisi pasar yang kompetitif. Adapun perbedaan-perbedaan utama lainnya antara konsep pembiayaan kaizen dengan standar, yaitu:

Konsep Biaya Standar
1. Pengendalian biaya.
2. Berdasarkan pada kondisi yang ada.
3. Sasaran : seragam dengan performa standar.
4. Ketentuan standar ditetapkan tiap tahun.
5. Analisis varian berdasarkan atas aktual versus standar.
6. Menginvestigasi ketika standar tidak tercapai.

Konsep Biaya Kaizen
1. Pengurangan biaya.
2. Berdasarkan pada peningkatan produksi yang berhubungan.
3. Sasaran : mencapai target pengurangan biaya.
4. Pengurangan biaya ditetapkan perbulan. 
5. Menginvestigasi ketika target biaya tidak tercapai.
6. Analisis varian berdasarkan pada pengurangan biaya tetap.

Evaluasi Performa Usaha Luar Negeri
Penilaian performa adalah inti dari sebuah sistem pengendalian afektif. Sistem evaluasi performa tepat guna mengizinkan dewan manajemen untuk :
1. Memastikan perilaku manajerial konsisten dengan strategi prioritas.
2. Menilai profitabilitas dari usaha yang ada.
3. Wilayah yang tidak bekerja sesuai rencana.
4. Mengalokasikan sumber-sumber bagi perusahaan secara produktif
5. Mengwvaluasi performa manajerial.

Berikut ini adalah tujuh peringatan yang mungkin bisa menjadi pedoman yang berguna dalam menilai hasil usaha luar negeri, yaitu :
1. Cabang perusahaan luar negeri tidak bisa dinilai sebagai pusat keuntungan independen ketika
    mereka adalah komponen sistem multinasional.
2. Kriteria laba modal perusahaan besar harus didukung oleh ukuran performa yang dikaitkan secara spesifik dengan objektif dan lingkungan dari setiap unit usaha luar negeri.
3. Target yang jelas dapat memperhitungkan lingkungan masing-masing internal dan eksternal cabang perusahaan harus disatukan dengan anggaran performa.
4. Performa cabang perusahaan harus dinilai dalam hal penyimpangan dari semua objektif ini, alasan penyimpangan, dan respons manajerial untuk perkembangan yang tak terduga.
5. Manajer cabaang perusahaan tidak bertanggung jawab untuk hasil diluar kendali di dalam dan luar negeri.
6. Manajer cabang perusahaan yang diukur performanya harus berperan penuh dalam menyusun target-target dimana mereka akan dinilai.
7. Pengukuran performa ganda, finansial, dan non finansial, harus digunakan dalam menilai usaha luar negeri.

STANDAR PERFORMA
Sebuah perusahaan mungkin memiliki standar tertentu, seperti ROI minimum yang diperlukan, dimana ini diterapkan pada cadangan individual dan aliran produk; atau menyusun level ROI berbeda atau standar lainnya untuk cadangan lainnya atau aliran produk. Semua standar ini mungkin disatukan ke dalam anggaran dan kemudian bisa dibandingkan dengan  hasilnya.performa juga bisa diukur setiap saat.performa masa lampau biasanya signifikan dalam mengembangkan anggaran di periode berikutnya. Pada akhirnya, perusahaan bisa membandingkan performa usaha luar negri mereka sendiri dengan pesaingnya atau membandingkan unit mereka satu dengan yang lainnya. Membandingkan performa unit usaha luar negri terhadap semua pesaing mereka mungkin sangat berguna. Sebgai contoh, ketika pesaingnya adalah perusahaan local, masalah ketersediaan dan kecukupan data mungkin sangat penting, khususnya jika pesaingnya adalh pihak swasta. Ketika data tersedia, perbandingan mungkin akan sulit. Kebijakan harga transfer dab prinsip akuntansi pesaing mustahil untuk bisa ditentukan. Perbandingan silang menyatukan semua permasalahan ini. Membandingkan cabang perusahaan dengan unit lain dari perusahaan induk, baik di dalam maupun di luar negri, harus dilakukan dengan penuh perhatian, karena pertanyaan mengenai komparabilitas muncul kembali perbedaan dalam objektif cabang perusahaan secar otomatis akan membiaskan perbandingan performa kecuali dihitung secara langsung. Jika objektif perusahaan sama, perbedaan dalam risiko Negara harus diperhatikan, jika resiko yang lebih tinggi diganti dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi, maka sangat masuk akal untuk mengharapkan adanya keuntungan dari usaha di Negara yang lebih beresiko. Saat ini, akan tetapi, tidak ada satupun yang menyetujui formula landasan bagaimana untuk menyatukan Negara beresiko pada penilaian performa. Penilaian performa berdasarkan pada sebuah perusahaan besar standar biasanya tidak memuaskan. Anggaran performa adalah standar perbandingan yang lebih berguna untuk bisnis multinasional. Anggaran realistis memungkinkan performa target untuk menyatukan penghitungan yang unik untuk unit tertentu. Perbandingan performa actual dengan anggaran juga memungkinkan manajemen utama untuk membedakan hasil dimana manajer cabang bisa menanganinya dengan penuh tanggung jawab untuk semua yang ada dalam kendali mereka. Berikut adalah tujuh peringatan yang mungkin bisa menjadi pedoman yang
berguna dalam menilai hasil usaha luar negri:

1. Cabang perusahaan luar negri tidak bisa dinilai sebagai pusat keuntungan independen ketika mereka adalah komponen system multinasional
2. Kriteria laba modal perusahaan besar didukung oleh ukuran performa yang dikaitkan secara spesifik dengan objektif dan lingkungan dari setiap unit usaha luar negri
3. Target jelas yang memperhitungkan lingkungan masing-masing internal dan eksternal cabang perusahaan harus disatukan dengan anggaran performa
4. Performa cabang perusahaan harus dinilai dalam hal penyimpangan dari semua objektif ini, alasan penyimpangan, dan respons manajerial untuk perkembangan yang tidak terduga
5. Manajer cabang perusahaan tidak bertanggung jawab untuk hasil di luar kendali mereka (di dalam dan di luar negri)
6. Manajer cabang perusahaan yang diukur performanya harus berperan penuh dalam menyusun target-target dimana mereka akan dinilai
7. Pengukuran performa ganda, financial dan non-finnsial, harus digunakan dalam menilai usaha luar negri


TUGAS RANGKUMAN BAB 10


Analisis Laporan Keuangan Internasional


Tantangan dan Peluang dalam Analisis Lintas Negara
Sejumlah negara memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan undang-undang, sifat dan ruang lingkum risiko usaha, dan cara untuk menjalankan usaha. Perbedaan ini berarti alat-alat analisis yang sangat efektif di suatu wilayah menjadi kurang efektif diwilayah lain. Para analisis juga sering menghadapi tantangan besar untuk memperoleh informasi yang kredibel. Dikebanyakan pasar berkembang, para analisis keuangan sering memiliki tingkat keyakinan atau keandalan yang terbatas.
Analisis dan penilaian keungan internasional ditandai dengan banyaknya kontrakdisi. Disatu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan diseluruh dunia. Analisis strategi bisnis merupakan langkah penting pertama dalam anaisis pelaporan keuangan. Analisis ini member pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasi faktor pendorong laba dan risiko usaha utama, analisis strategi bisnis akan membantu para analisis untuk membuat peramalan yang realitis.
Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek dan perusahaan-perusahaan untuk menarik investor, dan kegiatan perdagangan yanag meningkat masih terus berlanjut. Secara bersama-sama kekuatan ini memberikan insentif bagi perusahaan untuk memperbaiki pratik peaporan keuangan eksternl mereka.
Globalisasi dan perbaikan dalam akuntansi dan pengungkapan internasional yang masih berlanjut menguburkan perbedaan antara analisis keuangan lintas batas dan dalam suatu wilayah

Kerangka Kerja Analisis Bisnis
Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian usaha dengan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri dari empat tahap analisis:
1.   Analisis strategi usaha
2.   Analisis akuntansi
3.   Analisis keuangan
4.   Analisis prospektif

Analisis Strategi Bisnis Internasional
Analisis strategi bisnis merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasi faktor pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha akan membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis.

Kesulitan-kesulitan analisis strategi bisnis internasional:
1.   Ketersediaan informasi
Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa Negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi mengenai industri juga sukar dilakukan di banyak Negara dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat rendah di Negara berkembang. Akhir-akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti standar pelaporan keuangan internasional.
2.   Rekomendasi untuk melakukan analisis
Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimanan industri dan perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya di Negara-negara pasar berkembang.

Analisis Akuntansi
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena merekalah yang tahu lebih banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Laba yang dilaporkan seringkali digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen mereka. Langkah-langah dalam melakukan evaluasi kualitas akuntansi suatu perusahaan:
a)   Identifikasikanlah kebijakan akuntansi utama
b)   Analisislah fleksibilitas akuntansi
c)   Evaluasilah strategi akuntansi
d)  Evaluasilah kualitas pengungkapan
e)   Indentifikasikanlah potensi terjadinya masalah
f)    Buatlah penyesuaian atas distorsi akuntansi

Analisis Keuangan Internasional
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, serta untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis keuangan.

Analisis rasio mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal yang lain, dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku. Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodik.
Dua masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis rasio dalam lingkungan internasional, yakni :
1.    Apakah perbedaan lintas negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari negara yang berbeda
2.    Seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi lokal memengaruhi interpretasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda disajikan ulang agar tercapai ’daya banding akuntansi’

Sejumlah bukti kuat menunjukkan adanya perbedaan besar antar negara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio, serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari faktor akuntansi dan non-akuntansi. Seberapa besar perbedaan dalam pos-pos laporan keuangan disebabkan oleh perbedaan prinsip-prinsip akuntansi nasional. Suatu penelitian sebelumnya mengenai rekonsiliasi LK oleh emiten asing yang disusun oleh SEC cukup informatif. Terdapat lima jenis perbedaan laporan keuangan yang diungkapkan oleh sejumlah besar emiten, diantaranya:
1.    Depresiasi dan amortisasi
2.    Biaya yang ditangguhkan atau di kapitalisasi
3.    Pajak tangguhan
4.    Pensiun
5.    Translasi mata uang asing

Penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga emiten yang mengungkapkan perbedaan laba yang material melaporkan bahwa laba menurut GAAP AS lebih rendah dibandingkan dengan laba menurut GAAP non AS. Hampir setengah dari antaranya melaporkan perbedaan laba lebih besar dari 25%. Dengan demikian, bukti dari pengungkapan rekonsiliasi emiten SEC mengindikasikan bahwa perbedaan GAAP dapat menyebabkan keragaman angka-angka laporan keuangan yang signifikan.

Para analis harus memilih untuk membuat laporan keuangan yang dapat dibandingkan dengan membuat penyesuaian prinsip akuntansi terhadap laporan keuangan yang sedang dianalisis. Analisis arus kas memberi masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan. Laporan arus kas yang sangat mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS dan standar akuntansi di sejumlah negara yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba. Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di negara-negara tersebut.
Brown, Soybel, dan Stickney menggambarkan penggunaan algoritma penyajian ulang untuk meningkatkan perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Mereka menyajikan ulang kinerja operasi perusahaan-perusahaan AS dan Jepang menurut dasar pelaporan yang sama.Algoritma penyajian ulang yang relatif sederhana cukup efektif untuk digunakan. Satu pendekatan adalah memfokuskan pada beberapa perbedaan Laporan Keuangan yang paling material, dimana tersedia cukup informasi untuk melakukan penyesuian yang dapat diandalkan.

Analisis Prospektif Internasional
Analisis prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan, para analisis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analisis mengubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak keputusan usaha. Terdapat banyak pendekatan penilaian yang berbeda digunakan dalam praktik, mulai dari analisis arus kas terdiskonto hingga teknik yang lebih sederhana yang berdasarkan perkalian berbasis harga.

Analisis dan Audit Laporan Keuangan
Dalam bagian sebelumnya mengenai analisis akuntansi kami menuliskan pentingnya penilaian kualitas informasi yang ada dalam catatan-catatan perusahann yang diterbitkan. Pembaca yang bijak harus menilai kecukupan pengukuran akuntansi yang dipergunakan dan menghilangkan penyimpangan yang disebabkan oleh penggunaan metode-metode akuntansi yang tidak tepat. Untuk itu sekarang akan membahas fungsi audit atau pembuktian dan peran yang dimainkannya dalam analisis laporan keuangan internasional.

Fungsi Pembuktian
            Para auditor independen melakukan fungsi pembuktian dalam laporan keuangan. Sebagai ahli kompeten dari luar mereka meninjau informasi keuangan yang diberikan oleh direksi suatu perusahaan dan kemudian membuktikan relibilitas, kewajaran, dan aspek-aspek kualitas lainnya. Proses ini menentukan dan mempertahankan integritas informasi keuangan tersebut. Selain keputusan dan pengaruh minat masyarakat, audit independen membawa efisiensi ke dalam proses laporan keuangan. Jika pengguna informasi keuangan mendapatkan informasinya sendiri dan menguji informasi ini nomor per nomor dan pengguna demi pengguna, akan menghasilkan sebuah proses yang memakan biaya yang sangat tinggi . Dalam hal ini, pembagian tanggung jawab akan sangat berguna.

Laporan Audit
            Pembuktian auditor biasanya disampaikan kepada para pembaca laporan keuangan melalui laporan audit. Laporan ini mengikuti  atau dalam beberapa kasus mendahului laporan keuangan utama suatu perusahaan yang ada dalam laporan tahunannya. 

1.      Inggris
Laporan auditor mengungkapkan tanggung jawab direktur perusahaan dan cangkupan audit, dasar pendapat dan pernyataan pendapat. Neraca, laporan penghasilan dan catatan-catatan terkait harus dilindungi undang-undangm standar audit memperluas cakupan ini hingga laporan arus kas. Pendapat auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan memberikan pandangan yang jujur dan wajar serta bahwa laporan tersebut sesuai dengan persyaratan hukum. 

2.      Amerika Serikat
            Sebuah laporan standar 3 paragraf menunjukkan perusahaan dan laporan keuangan utama yang diaudit (jangkauan) dan menyatakan tanggung jawab direksi dan auditor. Auditor harus menunjukkan apakah audit tersebut sesuai atau tidak dengan standar audit yang diterima secara umum. Auditor harus menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan tersebut dipresentasikan secara jujur dan sesuai dengan GAAP dan apakah GAAP tersebut telah diamati sehubungan dengan laporan-laporan pada tahun-tahun sebelumnya. Jika pendapatanya tidak bisa dinyatakan maka hal tersebut harus dikemukakan. 

3.      Swedia
Swedia Companies Act mengharuskan laporan auditor mengenai :
a.      Persiapan laporan tahunan sesuai dengan undang-undang 
b.     Penggunaan neraca dan laporan penghasilan
c.      Proposal yang diajukan mencakup laporan administrasi untuk penyusunan laba atau defisit yang tidak dialokasikan 
d.     Penghentian kewajiban dari anggota dewan direktur dan direktur utama. 

4. Jerman
German Commercial Code menetapkan bahwa laporan auditor berisi penjelasan mengenai proses dan hasil audit, termasuk laporan direksi, perkiraan perkembangan mendatang, laporan kesesuaian dengan regulasi dan sebuah laporan yang menjelaskan sistem manajemen risiko perusahaan. Auditor harus memberikan ringkasan dari isi, jenis, dan banyaknya audit di Bestaetingungsvmerkm sebuah penilaian hasil audit, dan pernyataan apakah laporan keuangan dan laporan direksi memberikan pandangan yang jujur dan wajar atau tidak.

Audit dan Kredibilitas
            Kredibilitas laporan keuangan memiliki beberapa landasan. Landasan-landasan tersebut meliputi , tapi tidak terbatas pada sumber standar audit pelaksanaannya dan profesionalisme individu atau kelompok yang melakukan audit.

Mekanisme Penganggulangan
            Dengan tidak adanya harmonisasi standar-standar audit, para analis keuangan harus bisa memahami sarat-syarat audit yang ada di Negara dengan entitas bisnis di mana laporan keuangannya sedang benar-benar diteliti. Jika hal ini gagal, keuangannya telah diaudit oleh firma sudit yang baik dan terkenal karena keahlian professional dan integritasnya merupakan salah satu pilihan penganggulangan. Jika risikonya tinggi, misalnya untuk penanam modal institusional, memberikan pendapat kedua dalam audit oleh sebuah firma audit berkelas internasional merupakan salah satu pilihannya.

Audit Internal
Audit eksternal yang aman dari sebuah laporan keuangan suatu entitas adalah sebuah syarat yang diharuskan untuk mejamin kredibilitas komunikasi manajemen dengan pihak-pihak luar. Namun, itu saja tidak cukup. Efektivitas sistem control internal suatu perusahaan sama pentingnya karena sistem tersebut memberikan lebih banyak sistem “periksa dan perhitungan” yang tepat waktu daripada yang diberikan oleh auditor dari luar perusahaan. Aktivitas jasa yang membentuk dan mengawasi sistem kontrol internal suatu perusahaan adalah fungsi audit internal. Selain itu pertumbuhan dalam kebutuhan kontrol perusahaan yang belum pernah ada sebelumnya. Masalah-masalah keamanan yang melekat dalam sistem informasi terkomputerisasi yang ada saat ini membuat audit internal yang efektif sebagai sebuah aktivitas yang “wajib”.